Laman

Wednesday, 7 December 2011

RINGKASAN MATERI KESETIMBANGAN


Jika dua buah zat direaksikan maka kemungkinan yang terjadi adalah :
Tidak terjadi reaksi kimia
Terjadi reaksi kimia
Bila terjadi reaksi kimia, kemungkinan yang terjadi adalah :
Reaksi berkesudahan ; maksudnya, setelah terbentuk produk maka reaksi berhenti
Reaksi tak berkesudahan atau reaksi dapat balik ; maksudnya, setelah zat pereaksi berubah menjadi produk, maka produk terurai kembali zat pereaksi.
Reaksi berkesudahan disebut juga reaksi yang tidak dapat balik atauirreversible
Reaksi tak berkesudahan disebut juga reaksi dapat balik ataureversible.
Pada reaksi dapat balik, reaksi kimia berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah produk dan
reaktan. Perhatikan reaksi berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq)→NaCl(aq) + H2O(l)
(contoh Reaksi tidak dapat balik)
2H2(g) + O2(g)2H2O(g)
(contoh reaksi bolak balik )
A. KESETIMBANGAN DINAMIS
1. Pengertian Kesetimbangan
Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama
dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak
terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang
berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan. Perhatikan reaksi
berikut.
CuSO4. 5H2O
CuSO4 + 5H2O
Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Reaktan
produk
2. Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis
Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus
-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama.
Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada
proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yang naik ke atas mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.
Berdasarkan reaksinya, kesetimbangan kimia dibedakan menjadi 2 yaitu :
Kesetimbangan homogen
Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi sama
Contoh : 2SO2(g) + O2(g)→2 SO3(g)
(semua berfase gas)
Kesetimbangan heterogen
Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda.
2
Laju reaksi ke kanan
Laju reaksi ke kiri
Contoh : CaO(s) + CO2(g)→CaCO3(s)
(berfase padat-gas)
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia
Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan
setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi pergeseran kesetimbangan, misalnya semua produk berubah kembali menjadi zat semula (reaktan). Dalam memproduksi sesuatu, hal ini tentu tak diinginkan. Justru yang dikehendaki adalah bagaimana memproduksi sesuatu sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, sistem kesetimbangan kimia harus dapat dikendalikan sehingga produk yang terbentuk di ruas kanan jumlahnya maksimal, sedangkan zat-zat yang bereaksi harus bersisa seminimal mungkin.
Ada 3 cara perlakuan agar sistem kesetimbangan dapat digeser ke arah yang dikehendaki,
yaitu ;
-          Mengubah konsentrasi zat
-          Mengubah suhu
Mengubah tekanan atau volume gas
Azas Le Chatelier : Apabila kedalam sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem
akan mengadakan reaksi sedemikian rupa , sehingga pengaruh aksi tadi menjadi sekecil-
kecilnya.(Prinsip ini disebut prinsip pergeseran kesetimbangan atau azas Le Chatelier)
Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g)
H = -92 kJ
Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka sistem akan bergeser dari arah zat tersebut.
Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka sistem akan bergeser ke arah zat tersebut.
AKSI YANG DIBERIKAN
ARAH PERGESERAN
N2 ditambah
N2 dikurangi
Ke kanan(produk bertambah)
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
H2 ditambah
H2 dikurangi
Ke kanan(produk bertambah)
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
NH3 ditambah
NH3 dikurangi
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
Ke kanan(produk bertambah)

Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan
Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g)
H = -92 kJ
Sistem kesetimbangan ini bersifat eksothermis ke arah kanan dan endothermis ke arah kiri
Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat
endothermis. N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g)
H = -92 kJ
Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke kanan yaitu reaksi
yang bersifat eksothermis. N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g)
H = -92 kJ
Untuk sekedar diingat kembali :
∆H reaksi negatif berarti pembetukan produk tidak memerlukan energi ,
justru menghasilkan energi,
jika ∆H positif berarti reaktan membutuhkan energi untuk menghasilkan
produk.
oPada reaksi di atas, reaksi ke kanan tidak butuh energi sedang reaksi ke
kiri membutuhkan energi
oReaksi eksothermis adalah reaksi bersifat spontan , tidak memerlukan
energi melainkan justru menghasilkan energi
oReaksi endothermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/ kalor untuk
bisa bereaksi
Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan
Perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem kesetimbangan antara fasa
gas dengan gas. Sedang sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa cair atau padat,
perubahan tekanan dan volum dianggap tidak ada.
Jika tekanan diperbesar, maka volume mengecil dan jika tekanan dikurangi maka volume
akan bertambah.
Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Jika
tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah.
Dengan demikian, jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaksi yang jumlah molnya lebih kecil. Perhatikan reaksi berikut :
N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g)
H = -92 kJ

No comments:

Post a Comment