KOMPETENSI
INTI
KI 1 Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI
DASAR
1.1
Bertambah
keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2
Menyadari
kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan listrik dan medan
magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan
teknologi untuk mempermudah kehidupan
1.1
Menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
1.2
Menghargai
kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.3
Menganalis gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik,
energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
4.3
Mengamati proses pengisian dan pelepasan muatan pada kapasitor dalam
kehidupan sehari-hari.
Listrik Statis (Elektrostatika)
Studi tentang listrik dibagi menjadi dua
bagian, yaitu listrik statis (electrostatic) dan listrik dinamik (electrodinamic).
Listrik statis mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam,
sedangkan listrik dinamik mempelajari muatan listrik yang bergerak yang disebut
arus listrik.
A. Muatan Listrik
1. Interaksi
Elektrostatik antara Dua Muatan
Mari kita coba melakukan percobaan. Coba
Anda siapkan dua buah batang kaca dan sehelai kain sutera. Gosoklah kedua
batang kaca itu dengan kain sutera. Gantunglah batang kaca pertama dengan
benang pada posisi mendatar. Bawalah batang kaca kedua mendekati batang kaca
pertama. Apakah yang terjadi?
Ulangi percobaan itu dengan dua batang
plastik (misalnya sisir platik) yang digosok dengan kain wol. Akan kita amati
bahwa batang kaca itupun tolak-menolak dengan kain wol.
Coba Anda ulangi lagi percobaan itu
dengan mendekatkan batang plastik ke batang kaca yang digantung.Ternyata kedua
batang itu tarik-menarik. Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari percobaan
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Muatan
listrik dibagi dua jenis, yaitu muatan listrik positif dan muatan negatif.
Batang kaca dan bendabenda bermuatan listrik lain yang bertingkah seperti
batang kaca bermutan positif. Batang plastik dan benda-benda bermuatan listrik
lain yang bertingkah seperti batang plastik bermuatan negatif.
b.
Dua benda bermuatan sejenis
tolak-menolak dan dua benda bermuatan tidak sejenis tarik-menarik.
2.
Terjadinya Muatan Listrik
Batang kaca digosok dengan kain sutera
menjadi bermuatan negatif. Batang plastik digosok dengan wol menjadi bermuatan
listrik positif. Bagaimana kita menjelaskan hal ini?
Model atom Rutherford menyatakan bahwa
atom disusun oleh sejumlah proton bermuatan positif yang terdapat dalam inti
atom yang dikelilingi oleh sejumlah elektron bermuatan negatif. Atom bersifat
netral karena jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang
mengitari inti atom.
Hanya elektron yang berperan pada
interaksi antara satu atom dengan atom lainnya. Elektron dapat keluar atau
masuk ke dalam susunan atom, terutama elektron terluar yang dinamakan elektron
valensi. Jika elektron keluar dari susunan atom maka jumlah proton bermuatan
positif lebih banyak dari jumlah elektron bermuatan negatif sehingga atom
menjadi bermuatan positif. Jika elektron masuk pada susunan atom maka jumlah
proton bermuatan positif lebih sedikit dari jumlah elektron yang bermuatan
negatif sehingga atom bermuatan negatif.
Ketika batang digosok dengan wol,
elektron-elektron wol menuju ke batang plastik sehingga batang plastik
kelebihan elektron dan batang plastik menjadi bermuatan negatif. Ketika batang kaca
digosok dengan kain sutera, elektron-elektron batang kaca menuju ke kain sutera
sehingga batang kaca kekurangan elektron dan batang kaca menjadi bermuatan
positif.
Gambar 1 . Model atom
litium. Jumlah elektron yang bermuatan negatif sama dengan jumlah proton yang
bermuatan positif
B. Gaya Listrik
1.
Gaya Coulomb antara Dua Muatan
Titik
Dua muatan listrik sejenis tolak-menolak
dan dua muatan listrik tidak sejenis tarik-menarik. Ini berarti antara dua
muatan listrik timbul gaya listrik (tolak-menolak atau tarik-menarik).
Bagaimana besar gaya ini terhadap besar
muatan dan jarak antara kedua muatan? Hubungan gaya tarik atau tolak antara dua
bola bermuatan dengan jarak kedua muatan ditentukan oleh seorang pakar fisika
berkebangsaan Prancis bernama Charles Coulomb, pada 1785. Dalam
eksperimennya, Coulomb menggunakan sebuah neraca puntir.
Jika bola A yang bermuatan diletakkan
pada tempatnya maka bola B ditolak oleh bola A (bola B dan A keduanya bermuatan
positif). Ini mengakibatkan lengan neraca terpuntir dan dalam keadaan seimbang
lengan neraca mencapai kedudukan yang baru. Dari sudut puntiran ini, Coulomb
mengukur besar gaya listrik. Dengan mengubah-ubah jarak antara bola B dan A, gaya
listrik dapat diukur sebagai fungsi jarak. Coulomb menyimpulkan bahwa gaya
tarik atau gaya tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
bola bermuatan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Bagaimana muatan mempengaruhi gaya
listrik tersebut? Pertama kali Coulomb mengukur gaya tolak antara bola A dan
bola B pada suatu jarak tertentu. Kemudian, ia pun membagi muatan bola A
menjadi dua sehingga muatan A menjadi setengah muatan awalnya. Ia mendapatkan
bahwa besar gaya tolak menjadi setengah kali semula. Percobaan diulangi dengan
membagi muatan bola A menjadi seperempat muatan awalnya.Ia mendapatkan bahwa
besar gaya tolak menjadi seperempat kali semula. Coulomb menarik kesimpulan
bahwa gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola bermuatan sebanding dengan
muatan-muatannya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Gambar 2 . a) Gaya interaksi elektrostatis
antar muatan sejenis tolak menolak
b) Gaya interaksi
elektrostatis antar muatan tidak sejenis tarik menarik
Dengan
cara menggabungkan kedua kesimpulan ini, Coulomb menyatakan hukumnya yang
dinamakan hukum Coulomb, yaitu:
“Gaya
tarik atau tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.”
Secara matematis hukum Colulomb dapat dinyatakan sebagai
berikut.
dengan:
F
=
besar gaya Coulomb (N)
q1
,
q2 = muatan masing-masing partikel (coulomb, disingkat C)
r
=
jarak pisah antar kedua muatan (m)
e0 = permisivitas ruang hampa = 8,85×10−12
C2N-1m-2
k = 9 x 109 N m2 C-2
Gaya Coulomb mirip gaya gravitasi yaitu keduanya
adalah gaya yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Kedua gaya ini
tergolong sebagai gaya alamiah. Pada saat ini, ada empat macam gaya alamiah
yang telah diketahui antara sebagai berikut.
a.
Gaya gravitasi, bekerja pada semua
partikel dan menjaga planet-palnet tetap pada orbitnya mengitari matahari.
b.
Gaya elektromagnetik, bekerja di antara
partikel bermuatan dan merupakan gaya yang mengikat atom-atom dan
molekul-molekul.
c.
Gaya lemah (weak force), terjadi
dalam peristiwa peluruhan radioaktif.
d.
Gaya kuat (strong force), menjaga
neutron-neutron dan proton-proton bersama-sama dalam sebuah inti atom.
2.
Gaya Coulomb dalam Bahan
Apabila medium muatan bukan ruang hampa udara
maka besar gaya Coulomb antara muatan q1
dan q2 berkurang
(Fbahan
< Fudara).
Jika medium memiliki permisivitas relatif er
(dahulu disebut tetapan dielektrik k)
maka tetapan e0
pada harus
diganti dengan permisivitas bahan e yang
dirumuskan oleh: e = er eo . Dalam ruang
hampa er =
1 dan dalam udara er
=
1,0006. Jadi gaya Coulomb dalam bahan
dirumuskan oleh
Jika gaya Coulomb dalam
ruang hampa dibandingkan dengan gaya Coulomb dalam bahan maka kan diperoleh
Dengan
cara memasukkan nilai e = er eo diperoleh:
3. Resultan
Gaya Coulomb pada Sebuah Muatan Akibat Beberapa Muatan
Kita telah mempelajari gaya yang dialami sebuah bola
bermuatan karena adanya bola bermuatan lain di dekatnya. Sekarang timbul
pertanyaan, bagaimana vektor gaya Coulomb yang dialami oleh sebuah bola
bermuatan karena adanya dua atau lebih bola bermuatan lain di dekatnya? Dalam
hal ini ukuran bola bermuatan dianggap jauh lebih kecil daripada ukuran jarak
antara bola sehingga bola dapat dianggap sebagai benda titik atau pertikel.
Gambar di atas menunjukkan vektor-vektor gaya Coulomb yang bekerja pada muatan q2.
Vektor gaya Coulomb pada q2 yang hanya disebabkan oleh muatan
q1 adalah F21 (tolak-menolak) dan yang
hanya disebabkan oleh muatan q3 adalah F23
(tarik-menarik) serat yang hanya disebabkan oleh muatan q4
adalah F24 (tolak-menolak). Anda dapat melihat tampak ada
tiga vektor gaya Coulomb yang bekerja pada q2, yaitu F21,
F23, dan F24. Gaya tolak yang bekerja pada q2
merupakan resultan dari ketiga vektor gaya ini, antara lain.
F2
= F21 + F23 + F24.
Secara umum, gaya total yang bekerja
pada sebuah muatan merupakan resultan (penjumlahan vektor) dari gaya-gaya yang
bekerja pada muatan tersebut akibat interaksi dengan muatan-muatan yang ada di
sekitarnya.
a.
Apabila muatan q3 diletakkan di
tengah-tengah kedua muatan negatif. Maka,
Dengan menganggap F31
> F32
maka besar resultan gaya Coulomb pada q3, yaitu F3
adalah:
Gambar 3 .Gaya coloumb
pada muatan m2 akibat muatan m1, m3 dan m4
b. Misalkan
muatan q3 diletakkan x m dari muatan q1. Maka,
Agar resultan gaya Coulomb pada q3 sama
dengan nol maka gaya Coulomb pada q3, oleh q1 harus sama dengan
besar gaya Coulomb pada q3 oleh q2.
Jadi, agar resultan gaya Colulomb pada q3
sama dengan nol maka muatan q3 diletakkan 0,3 m dari q1 .
C. Kuat
Medan Listrik
Gaya antara dua buah partikel bermuatan
yang dipisahkan suatu jarak tertentu tanpa kontak antara keduanya disebut action
at adistance. Cara pandang lain dalam melihat gaya listrik yaitu dengan
menggunakan konsep medan. Medan adalah ruang di sekitar benda yang setiap titik
dalam ruang tersebut akan terpenagruh oleh gaya yang ditimbulkan oleh benda. Oleh
karena partikel akan menghasilkan gaya listrik, medan di sekitar partikel itu
disebut medan listrik.
Medan listrik adalah besaran vektor yang arahnya
pada suatu titik tertentu didefinisikan oleh Michael Faraday sebagai arah gaya
yang dialami oleh suatu benda bermuatan positif. Medan listrik dapat
digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauhi (keluar dari) muatan positif
dan mendekati (masuk ke) muatan negatif.
Gambar 4.
a)
Garis-garis gaya listrik untuk sebuah bola bermuatan positif
b) Garis-garis gaya
listrik untuk sebuah bola bermuatan negatif
Kerapatan garis-garis gaya lsitrik
menggambarkan besarnya kuat medan listrik. Apabila dalam suatu ruang terdapat
dua buah benda bermuatan lsitrik yang sama besar, garis-garis gaya listriknya
dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 5. Garis-garis gaya listrik untuk a) muatan
positif dan negatif ; b) dua muatan positif
Di sekitar muatan sumber q terdapat medan listrik sehingga
muatan q yang diletakkan dalam pengaruh medan listrik ini mendapat gaya
Coulomb. Muatan lain q2 yang diletakkan dalam pengaruh medan
listrik ini juga mendapat gaya Coulomb.
Gaya Coulomb yang dialami oleh partikel bermuatan bergantung pada muatan partikel
dan muatan sumber q. Oleh karena itu, untuk mengetahui efek medan
listrik dari muatan sumber q, kita meletakkan suatu muatan uji dalam
ruang di seitar medan listrik tersebut. Kuat medan listri (E)
didefinisikan sebagai hasil bagi gaya Coulomb yang bekerja pada muatan uji
dengan besar muatan uji tersebut (q’). Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
dengan:
E
=
kuat medan listrik yang dihasilkan oleh muatan sumber (N/C atau NC-1)
F
=
gaya Coulomb (N)
q’
= muatan uji ( C ).
Persamaan kedua di atas menunjukkan muatan uji
positif, vektor gaya Coulomb F searah dengan vektor kuat medan listrik E,
dan untuk muatan uji negatif, vektor gaya Coulomb F berlawanan arah
dengan vektor kuat medan listrik E.
1. Kuat
Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan Titik
Berikut ini penurunan persamaan untuk menghitung
kuat medan listrik di suatu sumber pada jarak tertentu dari sebuah sumber q.
Besar gaya Coulomb antara muatan sumber q dan muatan uji q’
adalah :
Kuat medan listrik adalah hasil bagi
gaya Coulomb dengan muatan uji.
Atau dapat ditulis
dengan:
r = jarak titik
terhdap muatan sumber (m)
q = muatan sumber
( C )
E =
besar kuat medan listrik (N/C).
Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar vektor kuat medan listrik di
suatu titik adalah:
a.
vektor E menjauhi muatan sumber
positif dan mendekati sumber negatif;
b. vektor
E memiliki garis kerja sepanjang garis hubung antara muatan sumber
dengan titik yang akan dilukis vektor kuat medannya.
Gambar 6. Vektor kuat medan Listrik a)
menjauhi muatan sumber positif; b) mendekati muatan sumber negatif
Kuat medan listrik diukur dalam N/C atau
V/m (1 N/C = 1 V/m). Kuat medan listrik dan medan magnet (ukuran radiasi elektromagnetik)
yang melebihi ambang batas dapat membahayakan keehatan manusia. Rekomendasi
badan kesehatan dunia WHO pada 1987 menyebutkan bahwa kuat medan listrik sampai
104 V/m atau 104 N/m tidak membahayakan kesehatan
manusia. Berikut ini adalah data sebagai pertimbangan untuk mengetahui mana sumber
medan listrik yang membahayakan kesehatan.
Tabel 1. Nilai Pendekatan Kuat Medan
Listrik
2. Kuat
Medan Listrik Di Suatu Titik Akibat Beberapa Muatan
Kuat medan listrik termasuk besaran vektor.Oleh
karena itu, seperti halnya Coulomb yang telah dibahas. Kuat medan listrik di
suatu titik akibat beberapa muatan sumber adalah jumlah vektor (resultan) dari
vektor-vektor kuat medan listrik yang dihasilkan oleh setiap muatan sumber pada
titik tersebut. Misalkan ada tiga buah muatan sumber q1, q2,
dan q3 masing-masing menghasilkan kuat medan listrik E1,
E2, dan E3 pada titik P maka kuat
medan listrik di titik P (diberi lambang Ep) adalah resultan dari
ketiga vektor medan listrik. Secara matematis persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut.
Ep = E1 + E2
+ E3
D. Potensial Listrik dan Energi Potensial
Listrik
1.
Energi
Potensial Listrik
Gambar
di bawah ini menggambarkan muatan uji
yang
mula – mula berjarak
dari
muatan q, pindah ke titik 2 yang berjarak
dari
muatan sumber q. Gaya Coulomb yang bekerja pada
dirumuskan dengan
Gambar 7. Muatan uji q dipengaruhi oleh kuat medan magnet E
sehingga mendapat gaya Coulomb
Karena muatan
dan q
sejanis, maka arah gaya Coulombnya vertikal ke atas, searah perpindahan dr.
Dengan demikian, maka besarnya usaha yang dilakukan gaya Coulomb untuk
perpindahan
dari
titik 1 ke titik 2 adalah
Karena
, q dan k tidak bergantung pada r, maka mereka
dapat dikeluarkan, sehingga
.
Gaya Coulomb merupakan gaya
konservatif, sehingga memenuhi persamaan
.
Dengan
muatan uji, q muatan sumber,
jarak
muatan uji pada titik 2 ke muatan sumber dan
jarak muatan
uji pada titik 1 ke muatan sumber.
2. Beda Potensial Listrik
Potensial
listrik didefinisikan sebagai besarnya perubahan energi potensial per satuan
muatan ketika sebuah muatan uji dipindahkan di antara dua titik. Dalam Sistem
SI potensial listrik mempunyai satuan joule per coulomb dan diberi nama volt
(V). Satuan volt diambil dari nama ilmuan Italia bernama Alessandro Volta
(174-1827) sebagai penemu baterai listrik.
.
3.
Potensial
Mutlak oleh Muatan Sumber Titik
Untuk
mempermudah penghitungan, kita biasanya menggunakan titik acuan nol. Untuk
pemilihan potensial nol menggunakan sumber muatan terbesar yang “bebas”.
Misalnya kita menggunakan bumi sebagai potensial tanah. Bentuk persamaan
potensial listrik dapat disederhanakan menjadi
adalah potensial akhir
dikurangi potensial awal
.
Dengan menyamadengankan kedua persamaan di atas, maka
Pernyataan tersebut
dinyatakan sebagai potensial mutlak ,
karena mempunyai acuan nol. Ketika r bertambah besar, maka V akan bertambah
kecil. Jika nilai r tak hingga, maka nilai V mendekati nol. Kesimpulannya,
Potensial adalah perubahan energi potensial per satuan muatan yang terjadi
ketika sebuah muatan uji dipindah dari suatu titik tak hingga jauhnya pada
suatu titik yang ditanyakan. Potensial pada suatu titik dapat bernilai positif,
negatif maupun nol.
4. Potensial oleh Beberapa Sumber Titik
Gaya Coulomb dan kuat medan
listrik adalah besaran vektor. Gaya Coulomb dan kuat medan listrik oleh
beberapa muatan dijumlahkan secara vektor. Namun, potensial listrik adalah
besaran skalar, sehingga besar potensial listrik yang disebabkan oleh beberapa
muatan sumber cukup dihitung dengan penjumlahan aljabar biasa.
dengan n adalah banyaknya
muatan sumber, maka tanda muatan perlu dimasukkan.
5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam Medan
Listrik
Gaya Coulomb adalah gaya
konservatif. Sehingga, masalah gerak yang disebabkan olejh Gaya Coulomb dapat
diselesaikan dengan hukum kekekalan energi mekanik. Misal, kita meninjau dua
posisi partikel bermuatan, yaitu 1 dan 2, maka hukum kekekalan energi
mekaniknya
Energi potensial listrik
dan
energi kinetik
, sehingga persamaan di atas menjadi
.
6.
Hubungan
Potensial Listrik dan Medan Listrik
Besarnya kuat medan listrik
adalah besarnya gaya per satuan muatan. Besarnya potensial listrik adalah
besarnya usaha per satuan muatan. Maka, ada hubungan antara usaha dan gaya yang
disebabkan oleh hubungan kuat medan listrik dan potensial listrik.
a. Konduktor
Dua Keping Sejajar
Gambar 8. Konduktor dua plat
sejajar
Konduktor
dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang dihubungkan dengan
sebuah baterai sehingga kedua keping mempunyai muatan yang sama tetapi
berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut kapasitor. Di
antara kedua keping logam tersebut akan dihasilkan medan listrik yang serbasama
dengan arah dari muatan positif ke muatan negatif. Muatan serbasama seperti ini
disebut sebagai medan listrik homogen.
Pada
muatan positif q bekerja gaya listrik
yang
arahnya ke kanan. Untuk memindahkan muatan positif q dari A ke B (ke kiri),
kita harus melakukan gaya F’ yang melawan gaya F, tetapi besarnya gaya F sama
dengan F’. Usaha luar yang dilakukan untuk memindahkan muatan q dari A ke B
adalah
dengan
Jika
disamadengankan, maka
atau
Kuat
medan listrik di antara kedua keping logam adalah homogen
dan
diluar kapasitor kuat medan listriknya nol. Sementara itu, besarnya potensial
listrik dalam keping
dan
diluar kapasitor, nilainya tetap
.
b. Konduktor
Bola Berongga
Gambar 9. Konduktor Bola
Berongga
Sebuah bola berongga berjari – jari R mempunyai muatan q positif
yang tersebar merata di permukaannya. Muatan di dalam bola tersebut
. Untuk di dalam bola (r<R) ,
, dan di luar bola besarnya
.
Gambar
10. Grafik E terhadap r dari sebuah bola berongga
Sementara
itu, besarnya potensial di dalam kulit dan di kulit serba sama yaitu
, dan di luar bola besarnya potensial listrik
.
E. Kapasitor
1.
Mengenal
Kapasitor
Kapasitor
adalah suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan arus listrik. Kapasitor
terdiri dari dua keping konduktor yang ruangnya diisi oleh dielektrik/penyekat.
Penyekat pada kapasitor dapat berupa udara atau kertas. Kedua konduktor
mempunyai muatan yang sama tapi jenis muatan berbeda. Kemampuan kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik dinyatakan dengan besaran kapasitas (kapasistansi).
Satuan SI dari kapasitas kapasitor adalah farad (F). Penamaan satuan farad
bertujuan untuk menghormati jasa ilmuan Inggris bernama Michael Faraday.
Kapasitas kapasitor yang sering digunakan adalah mikrofarad(μF), nanofarad(nF),
dan pikofarad(ρF).
F;
F;
F
2.
Jenis-jenis
Kapasitor
Ada tiga
jenis kapasitor yang sering digunakan,yaitu: kapasitor kertas, kapasitor
elektrolit dan kapasitor variabel.Sesuai dengan namanya, kapasitor kertas
mempunyai penyekat yang berbahan kertas. Kapasitor kertas mempunyai kapasitas
sebesar 0,1 μF.
Kapasitor
elektrolit mempunyai penyekat aluminium oksida dengan kapasitas sampai 100 μF.
Salah satu keping kapasitor elektrolit mempunyai muatan positif dan dihubungkan
pada kutub positif baterai disebut sebagai anoda. Sementara itu, keping lainnya
mempunyai muatan negatif dan dihubungkan dengan kutub negatif baterai disebut
katoda. Penghubungan muatan kapasitor dengan kutub baterai harus sesuai,
sehingga kapasitor tidak rusak.
Kapasitor
variabel mempunyai penyekat bupa udara. Kapasitor variabel mempunyai nillai
kapasitas yang berubah – ubah. Biasanya digunakan untuk memilih frekuensi
gelombang pada radio penerima. Kapasitas maksimalnya 500 ρF.
3.
Memberi
Muatan pada Kapasitor
Kapasitor dapat dimuati dengan arus
DC. Pada saat saklar ditutup, akan terjadi pengisian muatan pada kapasitor
sampai penuh yaitu pada keadaan tunak (mantap). Pada saat saklar dibuka, muatan
dalam kapasitor akan berkurang. Perbandingan antara muatan yang disimpan pada
tiap keping terhadap beda potensial yang diciptakan antarkeping disebut
kapasitas, diberi lambang C. Secara matematis
Kapasitas
kapasitor adalah ukuran kemampuan atau daya tampung kapasitor untuk menyimpan
muatan listrik untuk beda potensial yang diberikan. Satuannya adalah farad.
4.
Kapasitas
Kapasitor Keping Sejajar
Dua
keping logam kapasitor mempunyai luas A, berjarak d dan muatan +q serta –q.
Telah diketahui, bahwa besarnya kuat medan listrik
dengan
Sedangkan besarnya potensial
V adalah
sehingga
Sehingga besarnya kapasitas
kapasitor keping sejajar.
5.
Pengaruh
Dielektrikum terhadap Kapasitas Kapasitor
Dielektrik adalah suatu bahan
isolator, seperti kertas, karet, kaca atau plastik. Ketika suatun dielektrik
disisipkan diantara keping kapasitor, maka kapasitas kapasitor akan meningkat.
Dengan
adalah
kapasitas kapasitor tanpa dielektrik. Jika diantara logam kapasitor disisispi
dielektrik, maka permitivitasnya menjadi
. Dimana
Sehingga
Permitivitas
relatif dielektrik adalah perbandingan antara kapasitas kapasitor dalam
dielektrik dengan kapasitas kapasitor dalam vakum.
6.
Analisis
Rangkaian Kapasitor
a. Susunan
Seri
Gambar 11. Susunan seri kapasitor
Gambar
diatas adalah skema dari rangkaian kapasitor yang disusun secara seri.
Kapasitas ekivalen (total) dari kapasitor yang disusun seri sama dengan jumlah
kebalikan dari tiap – tiap kapasitas. Besar muatan pada pada tiap kapasitor
adalah sama dengan muatan kapasitor ekivalennya. Tetapi, beda potensialnya masing
– masing kkapasitor tidak sama.
b. Susunan
Paralel
Gambar 12. Susunan paralel kapasitor
Pada
kapasitor yang disusun paralel, kapasitas totalnya adalah hasil penjumlahan
tiap kapasitas kapasitor. Beda potensial tiap kapasitornya adalah sama,
sementara itu, muatan tiap kapasitornya tidak sama.
7.
Energi
Potensial Kapasitor
Sebuah
kapasitor yang bermuatan memiliki potensial yang tersimpan di dalamnya. Pada
awalnya suatu kapasitor tidak bermuatan. Setelah dialiti tegangan dari baterai,
pada waktu tertentu muatan kapasitor menjadi maksimum q. Muatan pada keping
terisi sedikit demi sedikit. Potensial awl kapasitor sebelum disambungkan
baterai adalah 0 V, dan setelah penuh
. Sehingga potensial rata – ratanya
Usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan q adalah hasil kali beda potensial rata – rata dengan muatan
yang sudah dipindahkan
dimana
, maka
8.
Penggunaan
Kapasitor
Kapasitor
hanya menyimpan sejumlah kecil energi. Energi maksimum yang dapat disimpan
kapasitor adalah 10 J. Kapasitor digunakan untuk menyimpan energi karena
kapasitor dapat di muati dan melepas muatannya dengan sangat cepat.
Salah
satu penggunaan kapasitor adalah pada lampu blitz kamera. Blitz adalah alat
penghasil kilat cahaya yang bertujuan untuk memperbanyak cahaya saat memotret.
Kapasitor pada kamera dimuati oleh baterai kecil. Muatan tersebut akan
dilepaskan ketika anda menekan tombol. Muatan yang disimpan akan dihantarkan ke
sebuah tabung cahaya dengan cepat dan menyinari subjek yang dipotret.
Selain
itu mkapasitorn juga digunakan untuk memeilih frekuensi radio penerima;
memisahkan arus AC dan arus DC; filter pada rangkaian catu daya; menghilangkan
loncatan api dalam rangkaian skalar; menghilangkan bunga api dalam sistem
pengapian mobil; menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL; dan sebagai
catu daya cadangan ketika suplai listrik dari PLN terputus.
terimakasih dan salam kenal,
ReplyDeletehttps://marketing.ruangguru.com/uji