Sukun termasuk dalam genus
Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang
hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan
Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau
muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan
untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk makanan ringan, semisal
direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya
sebagai bahan baku tepung dan mi.
Tak banyak orang yang menanamnya.
Selain kurang “menjual”, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut.
Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan
menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya
sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk
mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal,
pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan
kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari
melahirkan.
Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.
Langkah awal, siapkan tiga lembar
daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci
bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering.
Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah
tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga
memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai
mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih
satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun
sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum
sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian seterusnya.
Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
Tiap hari ambil sebungkus, rebus,
saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit
madu setiap kali minum.
Jantung
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.
Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu berkhasiat ?
Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi, penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan.
tulisan yang bagus dan bermanfaat sekali....terimakasih untuk postingannya!
ReplyDeleteTERIMA KASIH SAMA SAMA
ReplyDelete