Identitas
Novel
a. Judul
Novel : Layang-layang
b. Pengarang : Meiliana K Tansri
c. Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
d. Tahun
Terbit : 2006
e. Kota
Terbit : Jakarta
f. Ilustrasi
Sampul : Seorang wanita sedang
memandang pemuda yang
sedang bermain layang-layang berwarna biru
PENDAHULUAN
A. Peninjauan
Umum Tentang Novel
Buku yang diciptakan oleh Meiliana K Tansri ini
menceritakan sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh seorang adik perempuan
kepada kakaknya yang juga sesama perempuan. Namun, di tengah rasa sakit atas
pengkhianatan itu dia bertemu dengan seseorang pemuda yang usianya lebih muda
darinya. Di dalam novel ini terdapat pelajaran hidup bagaimana menghadapi suatu
masalah yang sangat besar dan tidak tidak mudah putus asa walaupun banyak
rintangan.
B.
Kepengarangan
Meiliana Kristanti Tansri lahir di Jambi, 14 Mei 1974. Beberapa karyanya telah memenangkan Sayembara Cerber Femina : Perahu Kertas (Juara I, 1997), Bunga Jambu (Juara II,1999), Kupu-Kupu (Juara II,2000), dan Belajar Terbang (Juara I, 2001)
Meiliana Kristanti Tansri lahir di Jambi, 14 Mei 1974. Beberapa karyanya telah memenangkan Sayembara Cerber Femina : Perahu Kertas (Juara I, 1997), Bunga Jambu (Juara II,1999), Kupu-Kupu (Juara II,2000), dan Belajar Terbang (Juara I, 2001)
SINOPSIS
Elizabeth
adalah seorang wanita karier, dia bekerja di New York Stock Exchange. Dia
adalah seorang yang sukses. Tapi dibalik kesuksesannya itu, dia mempunyai masa
lalu yang menyedihkan. Umurnya yang menginjak kepala tiga, dia belum juga
mempunyai seorang pendamping hidup. Itu semua bukan tanpa alasan. Itu semua
gara-gara adiknya. Pikirnya. Dia hanya tak ingin salah melangkah dalam
menentukan siapa nanti yang akan menjadi pendamping hidupnya. Dia selalu
memikirkan andai saja Andriana tidak mengambil tunangannya, pasti dia sekarang
sudah hidup bahagia seperti yang dia inginkan. Tapi itu semua hanya mimpi yang
tak mungkin dia wujudkan.
Sementara
itu, Andriana sedang dirawat di rumah sakit. Elizabeth terpaksa pulang meninggalkan segala aktifitas
yang membuatnya sibuk. Dia pulang atas keinginan ibunya untuk menjenguk
adiknya. Ketika dia pulang, dia merasa
seperti kembali ke masa lalu. Dia teringat semua pengkhianatan yang telah
dilakukan oleh adiknya.
Namun,
dia harus berpikir dewasa karena ini bukan saatnya untuk memikirkan dendam
dihatinya. Apalagi, dari pernikahan Andriana dengan Setiawan telah dikaruniai
seorang anak perempuan yang bernama Laura. Ketika Laura bertemu dengan tantenya
itu, dia sangat suka sekali dengan Elizabeth. Dan Elizabeth pun juga suka,
sebab dia gadis yang sangat manis. Mirip seperti papanya.
Suatu
sore, Elizabeth pergi ke pantai. Lalu dia melihat layang-layang biru. Seperti
biasa, dia tiap sore pergi ke pantai untuk menikmati matahari tenggelam. Karena
sering melihat layang-layang, dia ingin mencari tahu saipa yang menerbangkan
layang-layang itu. Ternyata orang yang menerbangkan layang-layang tersebut
adalah pemuda tanggung yang bertopi merah. Lalu dia berkenalan dengan pemuda
itu. Setelah lama berkenalan, banyak bercerita satu sama lain, dan dia ternyata
mengidap penyakit yang cukup serius yaitu leukimia. Namun dia tetap optimis
untuk sembuh dari penyakitnya itu. Dan dia bercerita tentang layang-layang biru
itu adalah pemberian sahabatnya yang juga menderita penyakit namun sembuh.
Edward bercerita kalau dia akan menjalani pengobatan di luar negeri. Dan
mungkin sementara tidak bisa bertemu dengan Elizabeth lagi tapi dia berjanji
akan menelponnya.
Sementara
itu, penyakit yang di derita oleh Andriana sudah membaik, sel kanker di
rahimnya sudah diangkat. Dan Andriana maupun Setiawan meminta maaf pada
Elizabeth tentang kejadian masa lalu itu. Semuanya pun menjadi normal kembali.
Elizabeth telah mengikhlaskan semuanya. Karena dia ingin fokus dengan pekerjaan
yang sangat padat itu.
Tak
berapa lama, dia ditelpon oleh rekan kerjanya yang ada di New York dan dia
disuruh untuk ke sana. Karena ada masalah dengan pekerjaannya. Dengan berat
hati, dia meninggalkan keluarganya.
Setelah
tiba di New York dia disibukkan dengan pekerjaannya. Tapi tak lupa setiap hari
dia menelpon Andriana. Dan dia sangat rindu dengan adiknya itu. Tak lama
setelah dia di New York, dia mendapat telepon dari mamanya kalau adiknya
meninggal. Dia sangat kecewa sekali.
Dengan
rasa sedih, dia terpaksa pulang ke Indonesia. Setelah pemakaman itu selesai.
Elizabeth dipanggil oleh mamanya. Katanya dia di tunggu seorang perempuan di
pantai. Setelah dia ke sana dan mencari perempuan itu, akhirnya ketemu.
Dia
mengatakan kalau Edward meninggal sejak seminggu yang lalu. Dia sangbat sedih
sekali. Padahal Edward optimis dengan pengobatannya itu. Sekarang dia telah kelingan dua orang yang
sangat dia sayangi.
SEKIAN
Unsur Intrinsik
1.
Judul : Layang-layang Biru
2.
Tema : Menghadapi Masalah dalam Kehidupan
dengan Sabar
3.
Penokohan :
1) Elizabeth :
-
Baik hati - Pemaaf
-
Sabar - Rendah Hati
-
Tabah - Pekerja Keras
-
Penyayang
2) Edward
:
-
Baik Hati -
Tabah
-
Sabar - Ramah
-
Tidak mudah putus asa -
Penyayang
3) Andriana
:
-
Iri hati
-
Sombong
4) Setiawan
:
-
Putus asa - Penyayang
-
Tabah - Rendah Hati
-
Kecewa
4.
Setting
1) Tempat :
-
Pantai
-
Rumah Sakit
-
Rumah Elizabeth
2) Suasana
:
-
Sedih
-
Romantis
3) Waktu
:
-
Sore
5.
Alur :
Maju (Progresif)
6.
Sudut Pandang : Orang ke tiga
7.
Amanat :
-
Jangan menyakiti seseorang jika tidak
ingin disakiti
-
Setiap
perbuatan yang tidak baik pasti ada balasannya, begitu juga sebaliknya
-
Jangan mengambil sesuatu yang bukan
milik kita
Keunggulan
1.
Ceritanya menarik
2.
Mudah dipahami bagi siapa saja yang
membacanya
3.
Bahasanya mudah dipahami
Kelemahan
1.
Ceritanya mudah ditebak
2.
Kata-katanya monoton
Saran dan Simpulan
Novel ini adalah novel
dewasa. Di dalamnya banyak sekali
pelajaran hidup yang baik untuk orang-orang dewasa yang sedang mempunyai
masalah. Novel ini mempunyai memberikan inspirasi untuk tidak putus asa.
No comments:
Post a Comment