a.
Pemisahan Campuran
1.
Pemisahan dengan melarutkan, menyaring dan
menguap
Percobaan yang telah kami lakukan sudah sesuai dengan teori bahwa garam
kotor setelah dipisahkan dengan dengan melarutkan, menyaring, dan
menguapkanakan terbentuk garam kristal. Adapun
penjelasannya, dalam eksperimen ini dilakukan proses pelarutan garam
kotor yang terbentuk padatan menjadi satu larutan. Garam kotor yang telah
dilarutkan tersebut akan digunakan untuk proses kristalisasi. Setelah dilakukan
penguapan atau pemanasan,filtrat hingga terbentuk garam yang strukturnya lebih
lembut dan warnanya lebih bersih dari semula.
2.
Pemisahan dengan Kromatografi kertas
Percobaan pemisahan dengan
kromatografi kertas yang kami lakukan sesuai dengan teori yang penjelasanya yaitu
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam. Kertas ditandai dengan tinta
berwarna ungu, hijau dan merah muda. Kertas digantungkan pada gelas
kromatografi yang berisi air hingga ujung kertas tercelup. Perlu diperhatikan,
bahwa air berada padabawah garis,. Karena pelarut bergerak lambat pada kertas.
Komponen – komponen yang berbeda dari campuran tinta akan bergerak pada laju
yang berbeda dan diperoleh warna noda masing-masing tinta tinta dengan jarak
noda yang berbeda.
b.
Distilasi
Percobaan distilasi yang kami lakukan sudah
sesuai dengan teori. Dalam penyulingan campuran air dan teh didihkan sehingga
menguap dan kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Ketika
dipanaskan sampai mendidih, air berubah wujud dari air menjadi gas(uap air).
Ketika uap air melewati pipa, air wujudnya akan berubah kembali menjadi air,
perubahan gas menjadi cair disebut dengan pengembunan atau kondensasi yang
disebabkan air dingin bawah penampung ( Pendingin Liebig ). Dengan demikian,
air akan mengalir ke bak penampungan, sedangkan teh akan tertinggal dalam labu.
c.
Perubahan Zat
Lilin
yang mula-mula panjang, setelah dibakar akan mengeluarkan kalor meleleh yang tak lama kemudian akan memadat
kembali seperti semula, perubahan tersebut disebut perubahan fisika. Sedangkan
pada pembakaran Pita Magnesium ( 2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s) ), pita Magnesium
berubah menjadi abu. Perubahan ini dinamakan perubahan kimia. Pada pemanasan
belerang (2S(s) + O2(g) 2SO (s)). Belerang menjadi
terbakar berwarna biru saat dipanaskan. Perubahan dinamakan perubahan kimia
karena terbentuk zat baru.
KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
1.
Salah satu cara yang digunakan untuk memisahkan
campuran yaitu dengan cara melarutkan / menyaring dan menguapkan. Cara lain
yaitu dengan kromatografi kertas, yaitu memisahkan zat warna pada tinta.
2.
Distilasi dapat digunakan untuk memurnikan zat
cair pelarut yang didasarkan atas perbedaan titk didh atau kecepatan atau
kemudahan menguap (volalitas) bahan.
3.
Perubahan zat ada 2, yaitu :
ü
Perubahan fisika
Suatu zat mengalami perubahan bentuk atau struktur kimianya tetap. Sifat
fisik zat asalnya tetap dapat kembali ke bentuk semula.
ü
Perubahan kimia
Suatu zat mengalami perubahan bentuk atau struktur kimianya berubah.
Sifat fisik zat asal berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula.
b.
Saran
Saran untuk memperbaiki percobaan di lain kesempatan adalah sebagai
berikut :
1.
Praktikan harus menguasai materi yang akan dipraktikkan.
2.
Dalam pengamatan, praktikan harus teliti dan
cermat dalam mengamati perubahan- perubahan yang terjadi.
3.
Dalam perhitungan data, praktikan harus lebih
cermat dan teliti.
No comments:
Post a Comment